2.06.2010

KARBURATOR KEIHIN :: SUDCO

KARBURATOR PE

“Karburator yang mampu memuaskan keinginan jutaan orang “

Alias karbu sejuta umat, disukai banyak orang karena fiturnya :

  • Ukuran venturi bebas memilih mulai dari 20mm ada, ampe segede gajah 38mm ada. Yang asli SUDCO bisa kalian liat tuh setelan gas (stasioner) warna item kecil. Jadi yang biasa kalian pake warna kuning itu adalah punya NSR SP, alias bukan SUDCO punya, bukan PE no.1 nya. Ya gpp namanya performa menyesuaikan kantong cekak hehehe..
  • SKEP bulat berlapis Chromium
  • Performa tinggi dengan harga ekonomis

Bagi penyuka kecepatan, cocok untukharian maupun balap drag motor bebek 105-125cc maupun kelas skutik bore up hingga 200 cc karena kemampuannya untuk direamer menjadi 31mm.

—————————————————————————————————————————————–

PJ Carburetors

“Karburator terbaik untuk motor 2 TAK”

PJ karburator sudah terbukti kemampuannya karena skep model oval yang unik ini. Memiliki kemampuan untuk membuat mesin memiliki respon jauh lebih cepat daripada karburator standard ber-skep bundar. Keuntungannya adalah akselerasi lebih cepat dan peningkatan performa mesin.

PJ Features

  • Oval skep dilapisi chrome licin untuk respon gas terbaik
  • Ukuran skpe lebar untuk menambah tenaga dan meningkatkan aliran udara pada RPM bawah ke tengah.
  • Mudah untuk setting basah dan mengontrol kecepatan
  • Kemudahan spare part dan ukuran jet
  • Model sangat popular

PJ Oval 34mm slide ini sangat cocok untuk ATV & Motocross. Karburator ini banyak di aplikasi bikers CBR 150cc dan lainnya.

—————————————————————————————————————————————–

PWK General: PWK Carburetors

“Menghasilkan tenaga tanpa kompromi”

Dunia motorcross kenal PWK. Karburator KEIHIN satu ini sangat dominan pada mesin motorcross, karena kehebatan performa mereka beradaptasi dengan banyak merk mesin pabrikan. Inilah Performa superior karburator KEIHIN.

PWK Features

  • Skep SEMI FLAT (D) dengan lapisan Chrome untuk respon sempurna dan flow lebih besar pada RPM tinggi
  • Ukuran mulut karburator yang lebih besar untuk maksimalisasi tenaga.
  • Kemudahan setingan karburator.
  • Quad Vents: Mengurangi tenaga drop saat udara melewati venturi
  • PWK Air Strikers: Mengarahkan udara langsung menuju nosel utama untuk membangkitkan sinyal dan respon gas

keihin sudco PWK ini khususnya yang ukuran venturi 28 telah banyak di gunakan oleh team road race motor balap indonesia untuk kelas MP1 & MP2

Read More..
http://ratmotorsport.wordpress.com/2009/04/ Read More..

KUNCI PERFORMA MESIN 4-TAK

Ok, sampailah kita pada pembahasan Dynamic Compression Ratio, alias rasio kompresi dinamis, lebih mudah dipahami sebagai cylinder pressure alias tekanan dalam sebuah silinder. Ini adalah sebuah konsep penting dalam membangun sebuah karakter mesin ber performa tinggi. Sudah siap? Ayo tariiikkk mang..

Hal pertama yang harus kita tanamkan adalah “rasio kompresi (RK)” seperti biasa dibahas para tuner handal lebih cenderung pada term “Rasio Kompresi Statis”. Ini adalah konsep sederhana yang menampilkan perbandingan antara kapasitas mesin saat piston menghisap dalam sebuah silinder kemudian didorong dipadatkan ke ruang diatas permukaan piston kedalam ruang bakar saat berada di Titik Mati Atas (TMA).

Misal, sebuah silinder memiliki displacement 125cc dan volume combustion chamber 15cc ( sudah di plus-plus volume ketebalan gasket, dome piston, deck clearance, dll) maka RK akan didapat 140/15 = 9.33 : 1 alias mimik premium masih oke nih mesin. Jika kita melakukan mill pada cylinder head sebanyak 0.5mm dan mengurangi volume ruang bakar menjadi 12.5cc maka rasio kompresi sudah tembus 11 : 1 alias kudu minum pertamax plus. Dari sini saja kita sudah harus berhati-hati dan teliti tentang pemilihan bahan bakar yang bagus untuk mesin kita.

Sekaligus menjawab pertanyaan mengapa ketika melakukan bore up, motor malah molor dan seringkali ngelitik atau bahkan overheating karena ketidakcocokan bahan bakar dengan suasana hati mesin, tengkar deh… :) Jangan lupa Bore Up juga mempengaruhi, misal kapasitas didongkrak menjadi 150cc sedangkan head dipapas lagi sehingga volume ruang bakar tinggal 12.5cc, maka RK tembus di angka 13 : 1 yang sudah kudu mimik avgas. Masa iya motor gini mau dipakai harian? Pom bensin yang jual avgas dimana ya om… Hehehehehe

Semua orang tahu bahwasanya Mesin Performa Tinggi memiliki tipikal rasio kompresi tinggi. Semua halaman buku performa selalu bicara gampangnya, Semakin tinggi rasio kompresi maka semakin tinggi Kuda-Kuda tenaga yang dihasilkan. Bisa dipastikan pula peningkatan rasio kompresi sekaligus memperbaiki efisiensi volumetris dan respon puntiran gas. Jadi kenapa gak di pol-pol in aja madetin dome piston ke ruang bakar dan melejitkan RK setinggi langit seperti guru-guru kita jaman TK mengajarkan untuk menggantungkan cita-cita setinggi langit huahahahahah. Sekali RK menyentuh pada besaran nilai tertentu, kecenderungan detonasi akan muncul semakin besar pula. Siapakah detonasi? Bisa dibilang dia adalah sang trouble maker, lord voldemort di Harry potter, Tokoh jahat perusak mesin.

Detonation kill power and kill your engine! Ini bukan judul lagu, tetapi emang kenyataan bahwa detonasi bisa ngerusak mesin. Gimana cara mengatasinya? Sabar… Kemampuan mesin menahan beban rasio kompresi tinggi dapat diukur dari beberapa faktor, desain combustion chamber, material cylinder head, lapisan ruang bakar, material piston, bahan pembuat dinding liner, material valve, nilai rating busi -semakin panas suhu kerja mesin maka penggunaan busi ideal dengan nilai tinggi, semakin tinggi rasio kompresi penggunaan busi cenderung membutuhkan elektroda kecil yang memiliki voltase kuat dan fokus- Sekali aspek mekanis dalam mesin diperbaiki, maka variabel utama yang mebatasi tetep : KETERSEDIAAN BAHAN BAKAR DENGAN NILAI OKTAN TINGGI. Semakin tinggi nilai oktan = semakin tahan terhadap detonasi dan kemampuan toleransi terhadap tekanan kompresi.

NILAI OKTAN vs KOMPRESI RASIO

Dongeng diatas memunculkan pertanyaan yang seharusnya ada di pikiranmu, Seberapa tinggi seharusnya Rasio Kompresi mesin yang akan saya bangun? Kalaupun kamu mengetahui seluk beluk detail mesinmu dan memutuskan bahan-bakar apa yang bisa kamu peroleh dan akan kamu pakai, pertanyaan itu tetap tidak bisa terjawab dalam sekejab. Tanya Kenapa? Because karena tanpa referensi ataupun data dari spesifikasi noken as, RASIO KOMPRESI TIDAK BERARTI APA-APA!!! Lho, kok bisa? Dynotest yang akan membuktikan silahkan patok rasio kompresi yang sama dengan camshaft yang berbeda, gampangnya gini, mesin standard, upgrade pake camshaft CLD apa KAWAHARA atau kalau punya duit beli cam NMF thailand ngefek gak? Pasti ngefek! Well… dimana bedanya, kem mana yang memiliki performa paling oke di rentang RPM berapa.

Pikirin tentang bagaimana siklus sebuah mesin dan bagaimana dulu guru-guru kita mengajarkan proses mesin 4 langkah. Power stroke sudah selesai dan piston mulai bergerak naik ke atas. Klep masuk pastinya tertutup dan klep buang sudah terbuka. Seketika piston bergerak naik sekaligus membantu mendorong gas buang ke exhaust port. Sesaat sebelum piston mencapai TMA klep intake sudah mulai terbuka *disini point penting seringkali piston bertabrakan dengan klep adalah saat proses overlaping karena per klep floating, Piston berada pada TMA saat kedua klep terbuka sedikit untuk mendinginkan mesin. Kemudian piston bergerak turun dan klep buang tertutup sempurna dibarengi terbukanya klep hisap lebar-lebar. Gas segar masuk dengan sempurna ke dalam silinder. Sampailah piston di TMB dan ancang-ancang untuk melakukan langkah KOMPRESI! Inilah poin kritis kedua sebelum kita memahami Rasio Kompresi Dinamis (RKD).

Camshaft TIMING

Saat piston TMB, semua tahu klep intake masih terbuka. Akibatnya, meki piston sudah mulai bergerak naik, belum terjadi sedikitpun KOMPRESi karena klep intake masih terbuka. Kompresi baru dimulai jika dan hanya jika klep intake sudah tertutup penuh sempurna. Dan saat itulah campuran udara/bahan bakar dipadatkan! Rasio kompresi saat klep intake benar-benar sudah tertutup itulah yang dinamakan RKD.

RKD adalah kondisi pemadatan udara-bahan bakar yang sesungguhnya harus dihitung, bukan RK saja. Karena eh karena RKD tergantung pada derajat klep menutup, maka cam spec memiliki banyak effect dalam RKD sebagaimana spesifikasi teknis motor. RKD nilainya pasti lebih rendah dibanding RK. Kebanyakan mesin street performance dan semi-race motor memiliki RKD pada rentang 8 – 8.5 : 1. Dengan tipikal cam tertentu, bisa saja rasio kompresi mesin berada di 11 : 1 – 12 : 1. Lebih dari ini? Dipastikan lord voldemort akan muncul di mesinmu. Mesin dengan camsahft “kecil” akan butuh RK lebih rendah untuk mencegah detonasi. Mesin dengan cam “besar” dengan klep intake yang semakin lambat menutup bisa saja aplikasi rasio kompresi tinggi. Jika bisa mendapatkna VP Racing fuel maka sah-sah saja memakai RKD dan RK lebih tinggi. Tentu saja, motor balap dengan cam “lebar” bisa dipahami mereka bisa melewati rasio kompresi setinggi 13:1 – 15:1 karena eh karena cam mereka memiliki durasi overlaping lebih lama, yang berarti proses pendinginan mesin lebih lama serta RKD yang tetap proporsional.

Catatan : Banyak orang bingung dengan penggunaan istilah RKD. Beberapa orang mengartikannya sebagai karakteristik dari sebuah mesin yang melakukan proses running pada kecepatan tinggi. Dalam kasus tersebut, yang diperhatikan adalah volumetric efficiency dari mesin akan mempengaruhi secara signifikan terhadap tekanan silinder. Pada kasus kita, durasi noken as semakin lebar akan meningkatkan tekanan silinder lebih mendekati saat rev area saja. Sehinnga, semakin besar tenaga dan semakin besar tekanan silinder diciptakan pada RPM tinggi.

Enaknya kita memahami hal ini sebagai konsep “Tekanan Silinder” untuk menghindari kerancuan. Jadi ukuran RKD bisa ditilik setidaknya dari Compression Tester Gauge. Belum pada punya? Cape dehh… Beli napa ga nyampe 200rb ini…

Durasi noken as secara riil akan mempengaruhi performa sebuah mesin, sebagai contoh ketika kita memilih noken as berdurasi 310 derajat, kemudian kita ukur dengan dial gauge ternyata… this type of camshaft has an timing opening point @ 50 degree before the piston reach Top Dead Centre, dan benar-benar membuat klep intake menutup pada 80 derajat sesudah piston bergerak naik dari Titik Mati Bawah. Berarti sisa untuk langkah kompresi tinggal berapa anak-anak? Hah!? berapa? 90 derajat? Budi! Ayo berdiri di depan kelas sambil angkat kakinya dua-duanya… -Ngawang kalee-

Setiap siklus dalam mesin 4 langkah terjadi memakan proses sebanyak 180 derajat kruk as, sehingga langkah kompresi hanya tinggal 180 – 80 derajat = 100 derajat! Pinter… Nah, berarti langkah kompresi kita gak 100 persen dong? Ya iya lah… tadi kan diatas udah dijelasin kalau nilai RKD pasti lebih kecil dari RK. Gampangnya jika langkah kompresi diprosentasekan maka 100 / 180 derajat x 100 % = 55 %. Jadi jika kita punya mesin dengan RK 10 : 1 maka rasio kompresi sesungguhnya tinggal 5.5 : 1, gitu? Gak segampang itu sobat… Perhitungan yang lebih matang dan mantab akan mampu membuat mesin 4 tak meninggalkan jauh mesin 2 tak… Hmmmm… Obsesi nih :)

Menghitung RKD membutuhkan beberapa data, dan kalkulator tentunya, masa bisa pake sempoa? Pertama, nilai stroke setelah klep intake benar-benar menutup harus didapat. Ini perlu tiga input : Intake Valve Closing Point, Panjang Connecting Rod, Langkah sesungguhnya, dan beberapa rokok biar ga bosen ngitung heheheheh asal! Berikut formulanya yang ga pake one, nanti jadi formula-one dong, jago saya L. Hammilton kan item manisnya mirip saia hahahahahahahah :)

Piston High Compression

Daripada ribet-ribet ngitung tinggal klik aja di http://www.wallaceracing.com/dynamic-cr.php tinggal input-input data dan klik, jadi deh…

Misal motor Yamaha Jupiter, dengan diameter piston 51mm , stroke 54mm, panjang rod 96mm, inlet close pada 80 ABDC. Maka inputnya adalah Bore = 2.0 inches, Stroke = 2.12 inches, Rod length = 3.77, static comression ratio 14 : 1, inlet valve close 80 ABDC. Klik tombol calculate, maka hasilnya adalah :

Static compression ratio of 14:1.
Effective stroke is 1.39 inches.
Your dynamic compression ratio is 9.52:1 .

Camshaft Racing

Mantab kan… Nah lalu apa gunanya kita mengetahui rasio kompresi dinamis? Tentu saja untuk mengetaui perbandingan arah modifikasi kita sudah bener apa belum… Misal jupiter standard inlet valve close pada 65 derajat, jika ingin modifikasi street performance, maka cukup naikin rasio kompresi standard yang awalnya 9 : 1 , bisa dibuat jadi 10.5 : 1 dengan bahan-bakar pertamax, maka rasio kompresi dinamisnya akan berada pada point 8.3 : 1, ini persis seperti apa yang dibilang diatas. Kalau nilai rasio kompresi sudah diperoleh maka tinggal mengatur porting area mau dipatok di RPM berapa, yang pasti jangan lebih tinggi dari 9.000 – 10.000 RPM. Dijamin motor tipe ini akan lebih mudah di tune dibandingkan dengan yang rasio kompresi sama dengan durasi camshaft tinggi. Atau kebalikannya, motor balap dengan rasio kompresi 14 : 1 dengan noken as standard akan sangat sulit di tune dibandingkan dengan yang memakai camshaft “besar”.

Ok, cukup sekian. Tetap sehat, tetap semangat, biar bisa modifikasi mesin tiap hari :)

Read More..

efisiensi pembakaran mesin

Gesekan merupakan sebuah hambatan bagi gerakan antara dua benda yang saling bersentuhan. Gesekan sangat tidak diinginkan karena mengurangi power output pada mesin. Frictional horspepower adalah tenaga yang dibutuhkan untuk melawan gesekan pada mesin. Diukur dari resistnansi gerakan antar tiap komponen dalam mesin.

Term yang berlawanan adalah Inersia, yang merupakan karakteristik seluruh objek. Menyebabkan sebuah benda tetap diam ataupun bergerak pada kecepatan tertentu pada arah yang sama. Contoh inersia adalah saat motor kita tetap memiliki kecenderungan untuk terus melaju meski grip gas telah kita tutup. Maka diperlukan rem untuk melawan inersia motor kita.

Efisiensi berarti menyelaraskan hubungan antara keluaran tenaga secara teoritis dengan tenaga aktual yang didapatkan. Volumetric efisiensi adalah perbandingan antara jumlah campuran udara/bahan-bakar yang sebenarnya mampu dilesakkan ke dalam silinder dengan jumlah yang dapat dimasukkan pada kondisi ideal atmosferik.

Semakin besar volumetric effisiensi, maka semaking banyak campuran udara/bahan-bakar yang dapat dimasuukan, berarti semakin besar tenaga yang berpotensial untuk dihasilkan.

|ENGINE EFICIENCY

Sumber tenaga dari mesin motor kita adalah transformasi dari tenaga panas hasil pembakaran yang diubah untuk menendang balik piston turun ke titk mati bawah dan memutar bandul kruk as sehingga menghasilkan putaran kuat untuk menggerakkan transmisi yang diteruskan hingga ke roda belakang. Pembakaran akan berlaku hebat apabila panas yang dihasilkan dari campuran udara dengan bahan bakar mampu diubah menjadi hasil yang efisien. Ada beberapa persyaratan agar motor mampu menghasilkan tenaga secara optimum :

  • Pembakaranannya sempurna, yang artinya campuran udara dengan bahan-bakar berada pada perbandingan optimal untuk menghasilkan power, yaitu 12 : 1.

  • Perbandingan kompresi tinggi. Hal ini sangat efektif untuk memperoleh hasil yang besar dan peningkatan efisiensi. Penting untuk mematok rasio kompresi berawal dari ukuran moderate,sehingga mencegah knocking.

  • Burn rate yang tinggi. Pembakaran harus sempurna pada saat piston berada dekat dengan posisi top dead centre sehingga memastikan langkah ekspansi terjadi dengan baik. Untuk itu perlu diperhatikan beberapa hal berikut :

  • Kecepatan bakar yang tinggi akan diikuti oleh peningkatan suhu dan tekanan secara krusial. Jadi perbandingan kompresi hanya dapat dinaikkan hingga suatu batas dimana motor tidak mengalami knocking, dan campuran harus kaya untuk memperoleh suhu pembakaran yang tinggi.

  • Untuk membantu terjadinya proses pembakaran, gas dalam silinder harus tercampur dengan baik. Desain porting, permukaan piston akan mempengaruhi gas yang masuk ke silinder akan bergerak menggulung atau memutar. Hal ini penting untuk mencegah knocking.

  • Desain ruang bakar yang compact. Bagian campuran udara-bahan bakar yang letaknya jauh dari busi harus mendapat perhatian lebih. Karena celah ini yang cenderung menjadikan knocking pada motor. Ruang bakar yang sempit akan meminimalisir kehilangan panas.

  • Sistem pendinginan yang baik. Suhu pada dinding liner serta permukaan combustion chamber harus diusahakan rendah untuk menghindari pembakaran yang tidak semestinya (preignition) dan mengurangi penguapan pelumas. Untuk motor dengan kompresi tinggi, sistem pendinginan air akan lebih baik daripada pendinginan udara. Cylinder head dari bahan alumunium akan lebih baik daripada bahan besi cor. Itulah kenapa seating klep dari bahan besi hancuran dihindari saat menyeting motor untuk kompresi tinggi, karena kemampuan melepas panasnya rendah dan mudah mengaga sehingga cenderung berubah bentuk terkenan hantaman balik klep dengan lift tinggi.

Read More..

Modifikasi Mesin Yamaha Jupiter MX -new-

Dus Cylinder Head MX baru

Dus Cylinder Head MX baru

Alhamdulillah,

Pagi-pagi, abis bangun tidur terus nyabu -sarapan bubur- tanpa pemberitahuan sebelumnya tiba-tiba HaPe langsung gemeter merinding di atas meja, untung saya tidak latah, ternyata SMS diterima. Dari seorang RAT Rider dari Jakarta, curhat tentang motor Yamaha Jupiter MX nya, ohhh… begini begitu, wah ekstreme juga modifnya.. Ampe nge-babet cylinder block buat membenamkan piston honda CBR. ckckckc… Saya seneng banget ama orang jakarta, kalo modif gak pernah nanggung, jadi pen buka bengkel di sana hiks hiks T_T saya tawarin MX 200 cc mungkin banyak yang mau, saya yang pusing huehehehhehe…

Kemudian saya minta spek data motornya, karburator diganti dengan RX-King yang berarti mematikan fungsi Throtle Position Sensor yang canggih di motor MX. CDI dimodifikasi -ndak tau gimana modifnya-, koil diganti milik motor honda grand -alasannya apa?-. Well… mungkin ada yang kurang pas pada beberapa sektor dan semakin menjatuhkan kondisi motor.

Dan ternyata Mr.H sudah berkorban cukup banyak untuk tunggangannya, kemudian saya beri saran menurut pemikiran saya, mengapa tidak mengembalikan nyawa YAMAHA kedalam MX-nya, karena menurut saya kalau seseorang sekaliber Valentino Rossi saja setia kepada Yamaha, mengapa kita pilih yang lain hehehehhe… eh tapi Ngga gitu juga kalee… alasan saya gak banget deh :p sorry, kadang suka aneh.

Well.. Setelah bertukar pikiran, berdiskusi serta memberi pengertian, ternyata dia menginginkan motornya dibenahin ulang, inginnya motor bisa kencang, enak dibuat harian, kalau perlu irit… whahahahaha ini mah keinginan semua orang, irit tur yo banter, nek perlu biayane murah… Masuk! Maka kita kirimkan proposal modifikasi mesinnya se-efisien mungkin yang bisa kita beri, oleh karena itu kita juga beri opsi apabila cost yang kita ajukan dibelanjakan racing part merk TRD – eh.. apa bener ora yo, aku lali, ehhehehehehe mendadak jadi Lansia :) – tuh bisa dapet ini, dan kita coba memberi ini-itu-ini-itu -weh okeh men yo… -

Porting intake standard

Porting intake standard

Beliau setuju, dan kita dengan senang hati membantu segenap jiwa-raga-hati (semangat ‘45 kaya jaman perang v.s londo), meski hujan badai -gak badai ding berlebihan- dan banjir membentang, demi memenuhi amanat maka kita langsung berangakat mencari all best part we can afford. Treeenggg teng teng teng… langsung geber abis vespa excell p150 menuju Yamaha Basuki Rachmat surabaya, astaghfirullah lha kok tokonya kebakaran… padahal kemaren habis dari sini pesen camshaft, lemes deh nih pusat sparepart Yamaha di Surabaya, akhirnya main-main ke Yamaha Sentral kok ya barang kosong. Gas polll…!!! Tancap lagi ke Yamaha Surya Sakti, wehhh, kita dilayanin mbak-mbak cantik kayak duo Maia – Maunya bengkel RAT punya Luna Maya buat front officer hahhahahahah khayal- uppss… lupa tujuan, qta tanya part yang kita buru. Eh ternyata ada… Wesss berapa aja dibayar mbak!!!

Fiiuuhhh, akhirnya kita hunting keliling-keliling cari part yang lainnya, akhirnya dapet barang dari Jepang, sayang satunya cuma dapet yang Thailand punya. Maklum bengkel ndeso bin katrok ya musti sedikit berusaha untuk mendapat nikmat hikhikhik, coba kalo bengkel gede mah tinggal loha-halo saya butuh ini itu, you musti kirim sekarang, awas kalo ndak… Huakakkakaka… amit2 jangan gitu gw ntar.

Made In Japan

Made In Japan

Well… ini adalah first update before Ten days from now its becomes officially R.A.T Engines.. untuk sekarang nikmatin aja foto2 standard yang ada… hehheheheheh…

Read More..

2.05.2010

Modifikasi Mesin Suzuki SMASH anak kampus

Alhamdulillah,

Alkisah ada mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang nyasar di bengkel baru R.A.T, dengan mengendarai Suzuki Smash keluaran 2003, meski tergolong lawas tapi motornya masik mulusss… didandani minimalis asyik dengan velg alumunium TDR Racing U-Shape dan ban Comet ramping membuat tampilan motornya sporty. Dengan membawa tas gendong besar warna hitam, syukurla isinya bukan bom hehehe, ternyata setelah dibuka, Ooo… bak kopling manual. Niat ingin pasang Kopling manual, berkonsultasi dengan punggawa-punggawa R.A.T eh,, malah diracuni virus modifikasi mesin.

“Nanggung boss, kata om ibnu sambodo kalok cumak pasang kopling tapi mesin standard itu tabu… ” kata bang Yunus asal ceplos,

“mending di port – polished sekalian mas mesinnya, biar akselerasi lebi ringan ” si jago porting, kang Wawan, menimpali.

“Atur ulang rasio kompresi mas, pakai piston ini, pasti lebih keras, deck clearances sama dengan standard tapi… ” sambung saya menyodori piston DG Daytona yang memiliki diameter 55mm dan menunjukkan kepala piston yang nonong kaya lohan.

“Noken as biar saya yang atur durasi dan lifter nya mas,” Indra si murid bapak Gandoz tepepa yang lagi asyik masyuk bubut cam unjuk bicara.

“Terus saya bagian apa…?” Kata mas donny dengan polosnya menyahut… semua menoleh dan ketawa-ketiwi liat wajah lugunya, melas.. wkwkkwkwkw

Dengan bisikkan-bisikan yang saling bersahutan, masuk kuping kiri, mau keluar dari kuping kanan, dorong lagi dari kuping kanan, mau keluar dari kuping kiri, sahut lagi… akhirnya kata-kata kami merasuk ke dalam jiwa, terlihat dari matanya yang berbinar dan liurnya yang mulai menetes tanda dia ngebeettt banget dan ga tahan godaan modifikasi mesin yang kami tawarkan.

“Oke mas, berapa yang harus saya bayar tuh… ” katanya mantab!

Akhirnya kalkulator dikeluarkan dari laci, kalkulasi dana, Mr. W sang empu motor mengeluarkan dompet, dipikir-pikir, dirasa masik cukup buat jajan di kampus, akhirnya salaman. Tosss… :) Modifikasi pun disiapkan untuk mengguncang jalanan surabaya.

bettzz… bak kopling standard dilengserkan, perangkat kopling sentrifugal di las mati dengan bobot tersisa 800 gram. Kampas kopling diganti bawaan suzuki satria 120 R dengan pir kopling dari CLD Racing.

Blok dan head di bongkar. Porting masuk dan buang tak luput disempurnakan dengan kikisan pisau tuner sebanyak 1mm total pada inlet dan minus 1mm dari packing knalpot pada lubang exhaust. Kubah ruang bakar didesain 11cc untuk menampung jenong piston racing itu. Cylinder segera di overbore, piston DG dipilih karena memiliki lapisan teflon dan jalur oli extra untuk menurunkan friksi di dinding liner, diharapkan dapat mengurangi power losses saat melakukan langkah kompresi.

Noken as didesain durasi kecil untuk harian, 260 derajat pada inlet dan 265 derajat pada outlet, tinggi angkatan klep dipatok pada kisaran 7 milimeter. Knalpot memakai buatan RAT terbaru yang dilabeli “DRAX” siap untuk memberikan efek bernouli maksimum dalam melepas gas buang.

Wruuuuummm… dengan bahan bakar premium, abah – begitu panggilan akrabnya – siap meluncur menjelajahi jalanan surabaya dengan tawa ceria dan semangat berangkat ke kampus.

Read More..

Sistem Pengapian

The Ignition System

Sistem pengapian adalah salah satu hal yang kudu lebih diperhatikan dalam hal engine tuning. Kebanyakan orang mengira ketika mereka selesai memodifikasi, yang diperlukan hanyalah memajukan atau memundurkan timing pengapian. Tidak cukup itu saja. Satu, percikan api harus menyala cukup kuat untuk membakar udara/bahan-bakar. Mungkin kebanyakan bilang, ya udah pasti lah!! Tapi apakah kalian tahu bahwa molekul udara bersifat insulator? Dan ketika kamu memodifikasi mesin, merubah porting, memodifikasi camshaft, memasang karburator besar, semakin banyak udara dilesakkan ke dalam silinder, maka percikan api dari koil standard tidak akan pernah cukup menyalakan campuran udara/bahan-bakar di ruang padat kompresi.
Fakta, lemahnya kualitas nyala busi memberi efek negatif kepada mesin sebagaimana timing pengapian yang kurang tepat. Tambahan, sebuah campuran basah ( 11 udara : 1 bahan bakar ) , lebih bersifat konduktif terhadap pengapian.

Sekali campuran udara/bahan-bakar dinyalakan, kecepatan lidah api merambat pada kubah ruang bakar menjadi penting jika kamu ingin melepaskan tenaga maksimal pada mesin. Jika api merambat terlalu cepat, akan ada beban berat yang menahan piston, setang dan bearing kruk as ; sebaliknya, jika api merambat perlahan, tidak cukup ledakan dihasilkan untuk menghasilkan tenaga besar ke roda.

Tiga hal penting yang mempengaruhi kecepatan rambat api dalam membakar campuran udara/bahan-bakar dan kekuatan ledak di ruang bakar :
  1. KUALITAS CAMPURAN UDARA/ BAHAN-BAKAR
  2. PERGERAKAN / TURBULENSI CAMPURAN UDARA/BAHAN-BAKAR DI DALAM COMBUSTION CHAMBER
  3. DESAIN DARI KUBAH RUANG BAKAR YANG BAIK
CAPACITOR DISCHARGE INGNITION
Disingkat CDI, inilah perangkat pengapian paling digembar-gemborkan. Padahal fungsinya sederhana, menempatkan waktu ledak busi di ruang bakar pada saat yang tepat seiring pergerakan piston. Timing (tempo) pengapian, kurva, derajat, adalah bahasa-bahasa umum untuk membahas CDI.
CDI VORTEX

CDI VORTEX

Capacitor discharge ignition sistem menyimpan energi di dalam kapasitor lebih banyak daripada dalam koil. CDI memang masih membutuhkan koil, namun koil hanya sebatas digunakan untuk transformasi pulsa agar tegangan meningkat dengan cepat. Olehkarenanya CDI modern seperti milik BRT tidak membutuhkan koil racing, cukup koil bawaan pabrikan sudah mampu memberi efek signifikan. Begitu pula penggantian CDI pada motor modern akan lebih terasa, dibanding hanya sekedar mengganti KOIL.

Dalam sistem CDI, circuit tenaga utama adalah sebuah oscilator mini yang mengisi kapasitor hingga 600 volt dan menunggu kontak pick up dan pulser memicu sistem. Ini disebut Magnetic Trigering System. Ketika sinyal dipicu, kapasitor akan menghantarkan energi ke kumparan primer pada koil. Koil bertindak sebagai perubah pulsa dan meninggikan tegangan dari kapasitor hingga menjadi 40.000 volt yang dibutuhkan untuk menciptakan loncatan bunga api sejauh kurang dari 1mm di dalam ruang bakar yang terkompresi.

Keunggulan dan Kekurangan

CDI memiliki banyak keunggulan utamanya dalam menghasilkan tegangan yang cepat membesar. Kenyataanya, kecepatan ini hanya membutuhkan waktu 0,002 detik untuk memenuhi tegangan kapasitor. Secara teoritis, CDI harus dalam kondisi bagus untuk menyajikan bunga api berkualitas terus menerus hingga lebih dari 10.000 kali per menit. Tapi, CDI hanya menyajikan bunga api dalam waktu pendek dan bergantung kekuatan pemicu bunga api.

CDI RACING

CDI RACING

BUSI
Sisi penting dari busi adalah pemilihan rentang panas, menggambarkan kemampuan busi melepas panas dari pusat elektroda. Busi dengan elektroda pendek adalah busi dingin, karena panas hanya memiliki jarak yang pendek untuk melepas panas dari dalam mesin ke udara bebas.
Apa yang membuat Heat Range penting adalah kehandalan dan daya tahan dari busi. Busi yang terlalu panas akan mudah fraktur (retak) karena panas berlebih, dan akan menjadi titik didih di ruang bakar sebagai sumber detonasi (ngelitik). Tapi, panas tetap diperlukan oleh busi untuk mencegah dari menumpuknya arang yang akan membuat umur busi pendek. Busi dingin akan penuh deposit karbon bila dipasang pada mesin standard, dan akan menjadi tidak efektif serta berumur singkat.

Foto(60)

MEMILIH BUSI YANG TEPAT
Perlu disadari bahwa, mengemudi dalam kondisi berbeda, dengan temperatur berbeda akan membutuhkan busi yang berbeda pula. Untuk mesin balap, pemakaian extreme, maka busi terbaik yang pernah ada harus menancap di mesin mu.

BUSI TRANSPARAN :: RAT MOTORS ::

Setelah melakukan set up, coba cek kondisi busi dan kode pembacaan busi. Inspeksi jika busi terdapat endapan hitam yang basah, maka busi terlalu dingin. Bagaimanapun, kehitaman dapat juga mengindikasikan set up karburator yang terlalu basah. Dan jika endapan itu berminyak, ada kebocoran oli ke ruang bakar yang patut diwaspadai. Jika pusat elektroda terlalu putih, maka busi terlalu panas. Bisa juga pemajuan pengapian terlalu jauh. Atau ukuran main jet pada karburator kurang pas. Jika busi sudah mengendap keabu-abuan atau kecoklatan maka itulah setingan terbaik yang bisa kita dapatkan.
Tentu saja, busi terlalu panas, harus kita ganti dengan menaikkan 1 angka kode busi, begitu pula sebaliknya. Lapanpun kamu mengganti busi dengan kode panas yang berbeda, lakukan terlebih dahulu pengetesan agar kamu memperoleh angka busi yang tepat.
Read More..

BORE UP YAMAHA JUPITER Z 155 cc

Kulonuwun… :) Pripun kabare sederek, sadulur se-Indonesia? Semoga baik-baik saja…

Alhamdulillah, masih diberi umur buat online lagi di tengah makin padatnya jadwal dan teriakan-teriakan temen-temen yang meminta order mesinnya segera diselesaikan (haik guaya… wkwkkw), jadi banyak yang terlewatkan n ndak sempet foto-foto dan berbagi hehehe… Tapi kali ini spesial request datang dari Meja 10, pesananya Bir Bintang, halah… itu kan kalok liat dangdut di pub :D Hehehehe..

Korek mesin, atau istilah bahasa inggrisnya : ENGINE TUNING, adalah kegiatan merubah / menyempurnakan kinerja mekanikal mesin dengan melakukan berbagai upaya dan perubahan yang dapat menambah performa mesin. Sesuatu yang sangat kami cintai dan kami lakukan untuk sesama pecinta kecepatan, meski bukan pebalap, pecinta kecepatan ini bisa saja dari sahabat-sahabat yang bekerja di kantor dan ingin memodifikasi motornya agar cepat dibawa ke kantor, ada teman-teman dari mahasiswa yang ingin motornya laju jika waktu sudah mepet untuk masuk kampus, semoga saja bukan dari penjambret yang ingin kabur dari kejaran polisi wkwkwk…

Kali ini seseorang bernama Mr. U, datang ke bengkel dengan curahan hati, “Mas, saya request trend modifikasi 2010 ala RAT, dan nanti jika orang-orang search di Google hingga anak-cucu saya, mereka bisa lihat modif mesin ini, biar saya juga kebagian pahala mas berbagi-bagi ilmu” wetzz,,, requestnya dalem banget… Kita tanya buat apa mas, pak boss menjawab, “yah buat ngantor aja, sama kalok dijalan ketemu suzuki satria FU bisa enak buat kejar-kejaran heheheh” ujarnya cengengesan.

silinder head racing jupiter z

Oke deh boss, boleh-boleh, Langsung aja serah terima motor, “mau diapain aja terserah pokoknya manteb karena ini motor sejak jaman saia muda dulu, nanti bayar belakangan kontan!” pesan pak boss. “SIAP!! Pokoknya Mur-Mer-Ceng pak boss,” jawab kami. ” Apa itu mur-mer-ceng, obat kuat?” timpalnya. Kami ketawa geli, terus kami jelaskan kalo Murmerceng itu slogan baru kami, Murah-Meriah-Kenceng hehehe :D

Motor ditinggal di bengkel , beliau pulang dengan tenang mengendarai kuda, halah… :p

Langsung mesin dibelah total, wah, jupiternya terlalu tua nih, crankcase nya udah agak oblak. Tanpa ba-bi-bu, crankcase diganti dengan crankcase baru dari Thailand, demi manjaga stabilitas puntiran kruk as, menambah torsi mesin. Kemudian rencana akan dibenamkan kruk as bawaan motor Yamaha Vega ZR dengan langkah ayunan 4mm lebih jauh daripada kruk as Yamah Jupiter Z. Daun kruk as juga membulat, dengan bobot kesetimbangan yang agak lebih berat dibanding daun model setengah bulan bawaan mesin Jupiter.

Bak Crankcase X1

Perpaduan transmisi juga diracik ulang, namun kali ini hanya gigi 4 saja yang dirubah, mengingat peruntukannya bukan di lintasan balap, dengan mengusung transmisi 20/23, membuat nafas motor di persneling top gear lebih memiliki dorongan kencang mengail topspeed.

Kelar membenahi kesetimbangan di kompartemen tengah, magnit disisakan 800 gram, dengan bobot balancer 650 gram. Kanvas kopling aplikasi milik TDR, pir kopling TDR mengawal agar tenaga mesin tidak hilang di bak kanan yang juga ditutup dengan sistem kopling manual bawaan yamaha X1 Thailand.

Mesin komplit, sekarang saatnya membenahi kompresi mesin, piston honda sonic 0v. 300 dikawal masuk ke dalam silinder blok yang sama sekali tidak terkena papasan mesin bubut. Torak Honda dipilih berdasarkan bobot yang ringan, serta dimensi yang pendek akan meminimalisir beban gesek permukaan silinder yang memberikan gaya normal terhadap piston. Meski harus ditebus dengan harga mahal, perpaduan antara piston ini dengan liner dari Honda CB membawa manfaat yang luar biasa mantabnya.

Blok Bore Up Jupiter Z 155 cc

Ruang bakar di isi spesifikasi katub dari Honda Sonic, pir katub Honda Sonic, Porting di geser ke atas sebesar 24mm. Lebih istimewa lagi, bushing penahan laju naik-turun katub direquest dari bahan albronze, dengan model ulir, begitu pula dengan bahan seating valve, menjaga suhu mesin tetap dingin dan komponen katub awet, sebagaimana riset mekanik-mekanik handal di roadrace. Sudut squish ruang bakar disetarakan dengan pelipis piston untuk memfokuskan jeram udara/bahan bakar ke arah busi.

Tidak semua berjalan mulus ternyata, Pembuatan noken as kali ini menghadapi kendala, wah… mesin bubutnya lagi rusak, setelah berjasa membantu ratusan order noken as dari teman-teman seluruh indonesia… T_T Semoga amal, ibadahnya diterima :D heheheh

Akhirnya kita berlari ke guru kita, H.Sofyan tuner DDS SPEED, yang motor drag 105cc nya baru saja menyabet podium. Kita terkagum-kagum dengan keterampilan tangan mas sofyan mengolah noken as diatas gerinda batu yang diapit ragum sangat istimewa, karena kita sendiri terbiasa bekerja dengan bantuan teknologi, ternyata dia memiliki rahasia-rahasia sederhana (mungkin karena sudah terbiasa, “Kalau kamu sudah pernah gagal dan menghabiskan noken as sebanyak 1 ember untuk praktik, baru kamu bisa” begitu jawabnya, padahal batin kami menimpali. “Kita sudah habis 1 kardus noken as om, hehehehe..” ). Setelah kami rayu-rayu, bocor juga ilmu sederhananya yang sangat mudah diterapkan hingga mampu membuat noken as dalam 5 menit, tanpa dial-tanpa mesin khusus bubut noken as, busur derajat dll heheheh… modul cara grinding noken as ini sekarang bisa kalian dapetin juga bagi yang pengen belajar bikin noken as racing sesuai keinginan tanpa harus beli yang bermerek :) Tapi kalok banyak yang rusak daripada yang jadi itu hal wajar dalam latihan lho :D

Wow, ketika jadi pun kami tidak percaya begitu saja meski beliau guru kami, hehehe.. Sorry pak guru. Beliau memang merendah, ketika ditanya hanya diberi jawaban lift noken as, tapi ketika di ukur dengan indicator dial, Subhanallah… Indahnya durasi dan lifter Noken as yang didesain dengan angkatan setinggi 7 mm dan waktu membuka spanjang 300 derajat untuk memperderas aliran udara yang masuk. Hebatnya, aliran grafik akselerasi dan deselarasi noken as nya begitu lembut, tidak kasar sama sekali. Profil noken as begitu halus, tidak terkotak-kotak, bekas gerinda batu seakan tidak ada ketika telah difinishing dengan amplas dan dipolished dengan autosol. Jika mario teguh ada, dia pasti berkata “SUPERB!!” heheheheh… Duh, jadi berharap semoga mesin bubut terbaru kami segera datang, kan ketamabahan fitur pengunci durasi dan lifter, bahkan kita bisa meng-copy noken as, jadi yang sudah ketemu kencang, kalau ada pesanan tinggal bikin sama persis durasi dan liftnya :D

Ke sisi pengabut bahan bakar, kita mempercayakan bawaan Suzuki Shogun yang direamer ulang dengan tabung skep stainless stell sebesar 20.5mm custom made, venturi dikejar hingga 24mm pada pantat karburator diselaraskan dengan 85 % dari katub masuk. Knalpot berdiameter pipa 25mm dibawa mengawal gas buang, dengan desain mengerucut dan pipa sarangan hanya sepanjang 50 milimeter dipakai untuk memberi lontaran nafas yang sengaja dibuat pendek-pendek untuk areal perkotaan.

Komputer pengapian di set up melaui remote untu mengatur kurva pengapian yang dibatasi di 12.500 RPM dengan timing 29 derajat sebelum titik mati atas. Koil bawaan YZ125 dari TDR dikawinkan guna melentikkan gelombang listrik ke elektroda TDR balistic yang dianggap dapat menghasilkan pembakaran di combustion chamber lebih bersih.

Setelah semua selesai, dan motor di-inreyen, kami telf juragan. ” Boss, waktunya tagihan!” hehehehe…

Tetap Sehat – Tetap Semangat – Biar Bisa Modifikasi Mesin Tiap Hari.

Read More..