3.16.2010

Stroke Up pada kruk as Motor bebek ber CC kecil

Stroke up memang menjanjikan kenaikan kapasitas silinder mesin begitu juga tenaga yang besar pada putaran bawah mesin 4 tak. kita ketahui bahwa stroke up punya banyak kelebihan dan kekurangannya. Kali ini Saya akan mencoba membahas riset saya pada mesin jupiter z type 5tp dan 2p2 yang sangat beresiko dibanding dengan menaikkan stroke pada badul bulat penuh seperti kruk as (bandul) suzuki smash atau honda karisma.


Sebenarnya naik stroke pada motor bebek CC kecil sangat beresiko tinggi, kruk as (bandul) bisa melintir lah, setang piston bisa patah lah, bahkan bisa saja mesin bergetar berlebihan bagaikan gempa lokal,hehehe

pada riset pertama saya di mesin 5tp saya menaikkan pen setang 2mm, otomatis strok naik 4,00. tapi pada ukuran ini momen puntir kruk as jadi berubah, posisi top kruk as jadi bergeser agak ke depan (voor). mesin cenderung bergetar hebat.


Yang kedua, saya mencoba lagi menaikkan stroke pada kruk a jupiter 2p2 dengan mengubah ukuran menjadi 2,3mm otomatis stroke banduk naik 4,60. getaran mesis dirasa tidak sekuat di riset sebelumnya, bandul juga tidak ganpang berubah posisi, bearing kruk as dan crank case juga awet



Read More..

3.14.2010

HEAD HONDA TIGER KLEP GEDE

Duo Cylinder Head, yang satu menunggu giliran

Duo Cylinder Head, yang satu menunggu giliran

Mencari sesuatu yang lebih baik dari hari kemarin adalah hal yang selalu kami kejar, begitu pula untuk memuaskan hasrat sahabat kita Mr.E yang menunggu mesinnya being under construction. Ini adalah persembahan kami bos. Bore Up 250 cc menuntut adanya perubahan sudut klep dengan membenamkan diameter payung oversize 2.00 dari ukuran standard, kita sengaja memakai rasio 0.46 untuk mengail torsi mesin ini, karena desain engine yang berubah karakter dari kecenderungan Square menjadi Overbore, jika memaksakan diameter klep lebih besar lagi rideability pada putaran bawah-menengah akan sangat ter korbankan. Sebenarnya patokan ini terinspirasi dari cylinder head Bajaj pulsar 200 cc yang berkonfigurasi 31mm dengan diameter bore 67mm, menghasilkan tenaga yang begitu enak dan lembutnya, mana juga masih irit bahan bakar, hmmm…Senyawa antara counter balance weight Honda, Piston Yamaha, dan konfigurasi klep India, semoga menghasilkan performa mesin Jepang yang kejam layaknya samurai namun lembut seirama tarian India Wahahahaha… :)


tabel ukuran klep untuk balap

tabel ukuran klep GRAHAM BELL untuk performa

Pengalaman kami sebenarnya saat rubah sudut klep dari tukang bubutnya sudah dilengkapi dengan packaging sekalian klep nya, sayang setelah dibawa ke bengkel kualitas klep tidak sebagus yang kami harapkan… Karena ini adalah usaha custom klep kami yang pertama, benar-benar membuat klep baru. Dan dari sinilah hikmah itu muncul. Kami jadi berusaha mencari informasi, dimana sih yang bisa bikin klep istimewa sesuai permintaan kami. Akhirnya seorang sahabat memberi kabar, bahwa ternyata di dekat Rumah Bengkel kami ada sebuah workshop yang mampu menangani hal itu, jadi gak perlu lah mendatangkan dari Jawa Tengah, ataupun beli klep racing setengah juta itu, kita ingin semua made in surabaya, biar manteb gitu lho rek suroboyo maju bareng, Ayo Ayo!! Semua bersatu :D

Head Tiger Klep Gede -ini pic lama baru dari tukang bubut yang update ntar... -

Head Tiger Klep Gede -ini pic lama baru dari tukang bubut yang update ntar... -

Maka terciptalah Klep custom made by R.A.T dibuat khusus pesanan bahan dari Germany alias Jerman, apa istimewanya? Tentu beda, klep dengan bahan baja yang lebih banyak, bukan hanya lapisan saja, lebih mampu menerima tempaan panas. Cara pengujian kami simple, mau tahu klep itu bagus atau tidak ya cukup kamu tes lawan medan magnet apakah dia lengket kaya perangko atau tidak mau lengket???! Kalo mudah lengket kaya gambar dibawah berarti tuh bahan dasarnya kebanyakan dari besi ee… cape de. Kalo non magnetic base, wah… manteb kui. Bukan hanya Klep Ex, klep In juga :) Maknyusss… leher inlet mengecil seperti klep adik kelas kita karena itu memang memberi velocity yang lebih bagus. Payung klep berdesain tulip dengan radius yang mengarahkan outflow lebih bagus.

Klep seharusnya bersifat n0n-magnetic

Klep seharusnya bersifat n0n-magnetic

Dibuat di workshop yang biasa menerima order Klep untuk mesin kapal, dan wow… ternyata kita adalah bengkel motor pertama yang order ke dia, padahal di depan bengkelnya juga ada bengkel-bengkel mobil dan motor, kok ya gak pada tau Huehehehhehee… Sampai Koh yang punya workshop ngatain kita mekanik ngeyel karena kita balik 3 kali buat merayu-rayu supaya mau :) Halah… mau membuatkan klep itu maksudnya heheheh

Mengagumi klep kapal yang gede-gede

Mengagumi klep kapal yang gede-gede

Terus terang ongkos pembuatannya lebih tinggi, mana kita cuma order 2 biji, In dan Ex tok ndil buat satu motor, dengan ukuran batang 5.5mm dan payung klep 33/28. Klep inipun harus rela ditebus demi performa mesin yang handal :) Lagipula sang engkoh yang punya Bengkel bubut menjamin barangnya Ciamik soro tahan ampe lebih dari 16.000 RPM, weleh… gak mau bikin mesin Moto GP kok om… Wkwkwkwkw

Klep RAT Racing

Klep RAT Racing

Permukaan Yang Kinclong

Permukaan Yang Kinclong

Disandingkan Dengan RACING SPRING VALVE

Disandingkan Dengan RACING SPRING VALVE

Hufff… oke deh, sekian dulu masih banyak kewajiban menanti… Sekarang sibuk mengulur kabel roll, mau menyalakan Foredom dulu buat nge-Zuuunggg inlet port dan exhaust port, pokoknya Hi-CFM port deh… Tetap Sehat, Tetap Semangat biar bisa modifikasi mesin tiap Hari! Gas Polll…!!!

Read More..

KOREK HARIAN YAMAHA JUPITER Z 130cc

Aplikasi korek mesin bukan hanya berujung pada penggunaan motor di lintasan balap a.k.a Circuit, juga ga harus bikin motor wajib ngandang di bengkel mulu karena emang udah ga bisa dipake harian, dan terus menerus di riset untuk perkembangan dan maintenance. Yang satu ini korek mesin untuk Jupiter Z dipake ngampus oleh sang empunya.
Pinky Jupie...

Pinky Jupie...

Korek harian bisa saja dibatasi oleh rasio kompresi dan bahan-bakar yang akan dipakai, karena pilihan di pompa bensin cuma ada premium untuk kompresi 9 : 1 hingga pertamax plus yang kuat menahan kompresi 11:1, tapi untuk part lain bebas dan tidak ada aturan mau seberapa ekstreme hehehehee…


Piston KAZE


Piston KAZE

Seperti yamaha jupiter z yang satu ini, modif pertama yang disasar adalah meningkatkan kapasitas mesin dari 110cc menjadi 129cc yang ditempuh dengan cara menebus piston Kawasaki Kaze oversize 1.75. Agar masih dapat digunakan sehari-hari maka liner bawaan pabrik pun dilengserkan dan diganti dengan boring milik Kawasaki Kaze, hanya saja panjangnya perlu disesuaikan dengan milik Jupiter Z.

Kelar menata rasio kompresi, maka selanjutnya menyasar pada diameter porting intake yang reamer sebesar 22mm agar mampu diajak berlari penuh tenaga di putaran mesin 10,000 RPM. Noken As pun tak luput menjadi sasaran modifikasi, dijadikanlah noken as racing jupiter z dengan durasi ditentukan 282 derajat dengan lift 8.1mm untuk intake dan 7.9mm untuk exhaust.

Noken As papasan

Noken As papasan

Knalpot menebus punya bang Asep Hendro dari AHRS Factory tipe lama, CDI cukup mengandalkan CDI Digital Varro. Sebagai pengunci ubahan modifikasi dipilihlah karburator KOSO 28mm untuk mendampingi keseharian kuliah. Kalau diselah, duh bunyinya bikin ribut satu kampung huekkehheueukeek… :)

Knalpot Asep euuyyy..

Knalpot Asep euuyyy..

Sebagai pendukung penampilan cover body dilengserkan dan diganti labur warna pink -kesannya Gay banget ya hehehehheh sorry bro no offense- katanya biar keliatan centil motornya tapi begitu di gas Garang! Yaaahhh… mirip si Susy yang imut dan centil tapi kalo lagi marah bisa jadi Susilo! Huakakakakakak

Pokoknya tetap sehat tetap semangat biar bisa Gas Polll…!!!

Spesifikasi teknis : Porting inlet 22 mm , porting exhaust 20mm, Piston Kawasaki Kaze, Klep inlet dan exhaust Honda Legenda, Camshaft Vega papasan, Rocker arm Vega Lama, Pir Klep Suzuki Shogun, knalpot AHRS dimodif ulang, kampas kopling Honda Grand, pir kopling Yamaha RX-King.

R.A.T MOTORSPORT

.: house of performance :.

Desa Tropodo Indah Blok N no26-28

Waru – Sidoarjo

085645577007

Read More..

3.12.2010

Suzuki Shogun 125 2004 (Depok)

Bejaban di FFA
2010-01-22 22:19:10

3781shogun-drag-erwin-depok-axl.jpgHerman Lo memang Ahon. Dia kembali mempermainkan kapasitas Suzuki Shogun 125. Volume silinder, baginya kuncian bermain drag bike. Berkat cc itu, Erwin, bikers Kelapa Dua, Depok, berjaya di FFA 250cc, kejuaraan drag bike Sentul. Digeber Toni Montana, trek berjarak 201 meter dicapai dengan catatan waktu 8,2 detik.!

Lawannya kuda sport yang basisnya dia atas 150cc. Itu istimewanya. Jika gak begitu, ngapain ditulis Em-Plus. Enak aja. Ahon, mekanik yang memang jagoan mesin Suzuki 4-tak. "Bulatnya jadi 200 cc dari 199,9 cc deh. Bore dan stroke berubah," terang Ahon.378202-shogun-drag-erwin-depok-.jpg

Aslinya, bore x stroke Shogun 125 adalah 55,2 mm x 53,5 mm. Lalu, pin piston diubah 3 mm. Sehingga, langkah nambah 6 mm alias jadi 61,2 mm. Sementara, bore dinaikan jadi 64,5 mm. "Menggunakan piston Tiger oversize 100. Standarnya kan 63, 5 mm. Nah karena oversize 100, jadi 64,5 mm deh," tambah mekanik asli Singkawang yang buka praktik di Depok itu.

Drag berbeda dengan road race. Daya tahan jadi nomor dua. Yang penting tenaga besar cepat tersalur. Momen puntir awal yang diutamakan. Orang awam bilang torsi.

"Kompresi dan kem jadi kunci utama. Perbandingan kompresinya 15,8 :1. Bentuk head dibuat semi bathub. Makin padat deh. Bahan bakar bensol," terang Ahon yang di awal road race 4-tak jarang mendapat lawan.

Torsi sering didapat pada angkatan klep tinggi. Tetapi karakternya rapat. Lobe Separation Angle (LSA) kisaran 107 derajat dengan overlap (kondisi saat klep in dan ex sama-sama membuka) enggak sampai 50 derajat.

378303-shogun-drag-erwin-depok-.jpg"Tenaga puncak jangan jatuh pada rpm tinggi. Kalau dari karakternya, dari 9.000 rpm sampai 11.000 tenaga terus ngisi. Istilahnya, grafik powernya terus progress seirama naiknya rpm," papar pria yang pimpin bengkel SMS ini.

Selain perbandingan kompresi dan pengaturan kem, Ahon juga menunjuk ubahan karburator jadi salah satu pendukung.

Sebenarnya, Ahon cuma pake karbu Keihin PE 28. "Tetapi, saya mencoba memodifnya. Terbukti hasilnya beda. Proses kerjanya seperti yang diharapkan," ujar pria berambut lurus ini.

Karbu yang aslinya 28 mm direamer. Sehingga, mencapai 30 mm. "Yang paling berpengaruh sih karena ada ubahan jarum juga. Tapi jarumnya rahasia, enggak perlu semua tahu," kekeh Ahon bangga bisa sembunyikan rahasia atau kunciannya. Iya, deh.

Tapi yang paling penting, Erwin bisa tersenyum lepas. Warga Jl. Akses UI Areman Kelapa 2, Depok ini girang bukan kepalang motornya jadi jawara di kelas bergengsi.

Read More..

Yamaha Mio 2005 (Bogor)

Lebih Cepat dari Bayangan
2009-11-20 18:05:27

3352mio-bogor-axl-1.jpgMacam Lucky Luke, tokoh komik yang bisa menembak lebih cepat dari bayangannya sendiri. Atau, Ninja yang bisa lari lebih cepat dari bayangan. Githu juga Yamaha Mio milik Andrie Sukirman. Skubek keluaran 2005 ini, malah mampu melewati larinya Ninja 150 di trek 600 meter tuh. Jadi disebut apa ya? He..he..he....3353mio-bogor-axl-2.jpg

"Awalnya hanya untuk sekadar coba-coba bikin matik bore up aja. Eh, taunya ketagihan setelah tahu larinya," ujar pria yang akrab disapa Yoyonk ini. Iya, habis bore up yang dilakukan tergolong ekstrem sih. Sentuh angka 307 cc lho!

Angka itu bisa dilacak sendiri. Pertama, lewat aplikasi piston Yamaha Scorpio. Yaitu 70 mm. "Tadinya mau pakai yang oversize 200. Tapi nanti dulu deh, coba yang standarnya dulu," ujar Yoyonk yang juga owner Lucky Motor di Jl. Sukasari I, No. 25, Bogor, Jawa Barat.

3354mio-bogor-axl-3.jpgItu untuk bikin bengkak liner kan? Agar langkah piston semakin panjang, Yoyonk yang ditemani Opick sebagai mekaniknya, melakukan metode geser big end. So, kenaikan stroke lebih maksimal.

"Geser big end atau pen kruk-as bawah sekitar 11 mm. Itu karena pakai setang seher milik Ninja 150," ungkap Opick. Sedang pen kruk-as sendiri, keduanya mengandalkan pen milik Kaze.
3355mio-bogor-axl-4.jpg
Alasannya, pen ini lebih kecil dari milik Mio. Jadi, pen bisa digeser lebih jauh. Dengan geser big end sekitar 11 mm, itu artinya naik-turun stroke nambah 22 mm dong. Keseluruhan stroke menjadi 79,9 mm. Coba kita hitung! 0,785 x 7,99 mm x 70 mm² = 307,35 cc.

Dengan gebukan sebesar itu, yin dan yang musti sempurna. Kebutuhan di ruang bakar mesti seimbang. Urusan klep, Yoyonk mengandalkan milik Toyota Camry. Ukurannya 34 mm (in) dan 28,5 mm (ex). Lama isapan dan buang, diatur noken-as durasi 270º dengan lift 9,5 mm.

Redam liarnya power, kampas kopling musti berdaya cengkeram kuat. Kampas tipe drag, disandingkan demi mencegah hilangnya power. Mau?

Read More..

VEGA KRAX'Z


over bore up pada yamaha VEGA ternyata masih aman dilakukan,bore up seperti ini bisa dilakukan untuk segala peruntukan,misalnyauntuk balap liar,drag bike versi event resmi,bahkan motor harian....untuk balap liar biasanya sangat membantu dalam hal kamuflase,misal untuk balap dengan motor sport,atau mesin 2 tak CC besar....sedangkan untuk event bisa masuk kelas FFA (free for all) karena CC VEGA ber piston Tiger ini masih dalam batas regulasi yaitu : 3,14 X 3,0 kwadrat X 5,8(STROKE UP) = 189CC,masih aman karena biasanya malah pakai piston izumi tiger diameter 65mmkendala pada mesin korekan pasti ada,mungkin pada noken As yang pasti berisik,templar yang aus,dan sbagainya...untuk penggantian piston bila masa oversize mudah dilakukan karena tersedia ukuran2 piston sampai ov.100crankcase dibubut pada bag tempat boring,setang piston diganti yamaha mio untuk mengikuti pen piston yang 16mm,silinder blok juga ditambah daging aluminium pada bagian kamprat nya agar boring besar bisa masuk,begitu juga dengan KOP,libang In di geser mundur menyesuaikan klep dan sudut klep baru....sedangkan klep hanya dipotong,dibuatkan alur COTTER,dan di hardenering...untuk kamprat mudah saja,hanya kanibal dari motor yang kamprat nya kelewat molor...selamat mencoba......
Read More..

Suzuki Shogun SP 125 2006 (Jakarta)

Part Shogun FL 125 Jadi Kuncian
2009-11-26 21:46:20

3404shogun--axl-1.jpgTertarik buat main adu kebut di 500 meter? Coba dulu temui Suzuki Shogun SP125 milik Diaz, racikan Herman Pieters yang dijuluki ‘Lanjutkan'. Kiprah motor yang punya warna biru, macam warna dominan Partai Demokrat pimpinan SBY yang jadi pemenang Pemilu Presiden 2009 ini, belum terkalahkan di trek setengah kilometer. Apa rahasia racikannya? Lanjutkan!

"Rahasia apa? Wah, gak pake rahasia segala tuh. Kita buka-bukaan aja yuk," tantang Herman yang juga pemilik workshop Man's Speed di Jl. Masjid, No. 16, Jati Kramat, Jakarta Timur. Untuk bermain di trek itu, Herman menaruh kuncian di part dari Suzuki Shogun 125 terbaru alias Shogun FL. Ada beberapa part yang diandalkan untuk jadi kuncian. Yaitu, noken-as dan bandul kruk-as.3405shogun--axl-2.jpg

Biar makin lengkap, bahas mulai dari bagian mesin atas dulu yak! Agar noken-as mantap memutar klep gambot ukuran 33 mm/ 28,5 mm merek INT, durasi kem dibikin jadi 278º untuk klep isap. Sedang klep buang alias ex, dibikin jadi 279º. Nah, lagi-lagi, yang dipakai noken-as alias kem milik Shogun FL. Kenapa begitu, "Karena kem Shogun FL punya lift yang lebih tinggi dari Shogun SP. Shogun FL liftnya 2,2 mm lebih tinggi ketimbang SP," bilang pria 26 tahun ini.

Dengan begitu jarak main klep bisa lebih jauh membuka dong. Semburan yang masuk ke ruang bakar Kuncianpun jadi lebih mantap. Makin oke lagi, naik-turun batang klep juga diatur kekerasannya oleh per klep buatan Ahon merek SMS.

3406shogun--axl-3.jpgKatanya, per ini lebih oke dari per klep Jepang yang biasa dipakai buat road race. "Mungkin soal kekerasan per enggak jauh beda. Tapi enaknya karena per ini juga lebih tinggi 2,5 mm. Jadi enggak perlu ganjal pakai ring lagi," timpal ayah dua putri ini.

Itu bagian mesin atas! Lanjut ke bagian blok silinder dan kruk-as. Biar power makin besar, langkah bore up dilakukan. Kini, blok Shogun dijejali piston 65,5 mm milik Honda Tiger oversize 200.

Belum cukup sampai situ, langkah stroke up juga dilakukan. Pakai pen stroke 5 mm merek Kawahara, setang seher tetap pakai milik Shogun SP. Kini, stroke bertambah 10 mm naik-turun. So, kapasitas silinder sekarang jadi bengkak ke 219,5 cc.

Oh ya! Ketika naik stroke, bandul kruk-as diganti pakai milik Shogun FL. "Itu karena bandul ini lebih ringan meski tebalnya hampir sama dengan Shogun FL," bilang Herman.

Dengan pakai bandul milik FL, kini putaran kruk-as jadi lebih ringan. Pastinya, power dan torsi mudah diraih. Tapi karena ringan, makanya permainan dibatasi di 500 meter aja. Itupun sudah pakai gir 16/ 30 mata lho.

PERNAH JAJAL DRAG 201

Asal tahu aja, Suzuki Shogun 125 milik Diaz ini pernah juga buat coba turun di arena kebut lurus resmi 201 meter di Sirkuit Sentul. Tapi sayang, akibat liarnya power yang dihasilkan 'Lanjutkan', sang joki kurang mampu meredam liarnya entakan. "Dari gigi satu hingga gigi tiga, motor ogah dikendalikan. Hampir-hampir, nabrak lampu start," bilang Herman yang senang naik Suzuki Skywave 125 ini.

Bisa liar githu, lantaran Herman mengadopsi rasio rapat alias close ratio yang diset untuk Shogun FL. Part itu dibawanya langsung dari Thailand ketika doi berkunjung ke Negeri Gajah Putih beberapa waktu lalu. Oh ya! Dengan liar dan kurang terkendalinya handling saat tes di 201 meter, catatan waktu yang dihasilkan sabet 8,4 detik. "Akhirnya cuma sanggup juara kedua, tuh," aku Herman lagi.

Read More..

Suzuki Raider 2004 (Jakarta)

Berakhir Tanpa Lawan
2010-03-02 21:25:38

4015hal08_raider1.jpgJudul di atas memang miris. Padahal, Suzuki Raider 2004 geberan Asep ‘RMC’ Sujana pernah jaya di seputaran Jakarta pada 2005~2006. Cuma karena nggak ada lawan, sekarang malah jadi pajangan bengkel.

Mekaniknya Teguh Wiyono, di tangan pria berbadan tambun, motor built-up itu diubah buas melahap trek 800 meter lebih. Mekanik VI-Teg di Jl. Taman Malaka Selatan, 4016hal08_raider2.jpgK16/1, Pondok Kelapa, Jakarta Timur itu bilang, katanya spek mesin nggak beda jauh dengan Satria F-150. Makanya komponen kanibal masih bisa dan banyak dicari.

"Jarak 800 meter, patokan rasio kompresi nggak terlalu tinggi. Begitu juga gir rasio. Biasanya pakai perbandingan gir berat buat kejar rpm atas,” ujar Teguh yang katanya tak pernah ukur berapa pastinya perbandingan kompresi.

4017hal08_raider3.jpgTapi sebagai patokan, kompresi ruang bakar didapat dari pemakain piston motor sport Suzuki 250cc yang berdiameter 74 mm. Kemudian stroke naik jadi 62 mm dan kruk-as Tiger diisi setang piston punya trail KTM250. Maka dihitung pakai rumus volume silinder, kapasitasnya jadi 273cc.

Ubahan ini memaksa boring diganti lebih besar juga panjang. Bahkan pen setang piston KTM terpaksa dibuat bos kanan-kiri agar pas di lubang pen piston punya Suzuki. Silinder blok bagian bawah pun terpaksa diganjal paking almu setebal 13 mm.

“Agar kompresi aman, kepala piston yang agak dome dipapas rata. Bahkan kubah diatur ulang agak cekung juga dibuat nut 0,3 mm pada bibir kubah. Sehingga di rpm tinggi enggak takut mentok," urai Teguh menjelaskan.
4018hal08_raider4.jpg
Diakui Teguh, kalau seputar head bukan hasil racikannya. Terutama durasi kem dan sudut klep. Semua komponen itu dari Thailand. Sedang di Indonesia tinggal atur ulang kompresi lewat ubahan seperti di atas.

Mengimbangi kemauan ruang bakar yang sudah diubah sedemikian rupa, debit gas bakar diatur karburator Keihin 34 mm dengan setingan spuyer 65/132.

Makin sip, transfer tenaga diatur gir rasio yang close. Kata Teguh sih, gir rasio bikinan Royo Bandung itu, kabarnya hanya menaik-turunkan jumlah mata driven gir. Seperti gigi 1 dari 33 jadi 31, 3 (24 jadi 25) dan 6 (26 jadi 25). “Sementara kalau gigi 2, 4 dan 5 masih tetap pakai ukuran standar. Miris!

Read More..

Suzuki Shogun 125 (Bogor) Ramuan Langkah Piston

1183shogun-ahon---endro-1.jpgAhon alias Herman Lo awalnya menaikkan stroke atau langkah piston 8 mm pada Shogun 125 milik Andre dari Bogor, Jawa Barat. Namun justru tenaga yang keluar malah loyo. Akhirnya coba dikurangi dan stroke hanya naik 6 mm. Hasilnya malah lebih kencang.

“Langkah piston awalnya hanya 55,2 mm jadi 61,2 mm,” terang mekanik andalan pabrikan Suzuki itu. 1184shogun-ahon---endro-2.jpgMekanik yang jago kilik kem itu padukan dengan piston Honda Tiger oversize 100, bore jadi bengkak 64 mm.

Komposisi itu terbukti justru lebih pas, meskipun masih overbore. “Sebenarnya, sudah dicoba dengan menaikkan stroke 8 mm. Ketemunya jadi 63,2 mm. Kan harusnya mendekati square. Tapi malah kurang bagus,” papar mekanik yang ngebengkel di Jl. Kartini Raya, No. 18, Depok.

1185shogun-ahon---endro-3.jpgBermodal kapasitas mesin pada kisaran 200 cc, plus ubahan kem berdurasi 280 derajat yang menggerakan klep in 31 mm dan klep ex 27 mm, raungan rpm memang cepat dikail. Lebih terbukti lagi, motor ini memang sudah diadu berkali-kali.

“Bahkan sudah 20 kali berturut-turut diadu kebut di trek lurus aje. Hasilnya enggak pernah kalah,” ujar Andre, yang kuliah di Bandung dan gemar meramaikan bali alais balap liar.

REXTOR DI 14.500 RPM

“Puncak tenaga di 11.000 rpm yang dilayani pengapian 41 derajat mengandalkan Rextor Programmable. Mulai pada 11.500 pengapian mulai mundur pada 38 derajat,” tambah mekanik yang ngebul terus.

Tapi biar mesin aman, Ahon bikin limiter cut off pada CDI di 14.500 rpm. “Lebih dari itu takutnya bikin motor jebol. Lagian sudah nggak ketemu puncak tenaganya. Mending dibatasi saja,” lanjut mekanik asli Kalimantan Barat itu.

EFEKTIF DI 800 METER


Ahon mengklaim korekannya ini lebih efektif di karapan 800 meteran. “Kalau 600 meter belum ketemu tenaga puncaknya,” alasannya. Itu sebabnya, hanya ubah rasio di gigi I = 13/30, dengan final gear 15/28. “Gigi 2,3,4 standar. Kalau diubah, mungkin akan beda lagi untuk jarak idealnya,” papar mekanik berambut lurus ini.

PERBESAR PIN SETANG PISTON

Setang piston masih pakai standar Shogun. Namun timbul kendala ketika pasang piston Tiger. Lubang pin piston di setang piston Shogun hanya 14 mm, sedang pin piston Tiger 15 mm. Otomatis piston tidak bisa dipasang.

Mengatasinya, “Cukup gedein lubang di setang piston. Asalnya 14 mm jadi 15 mm,” terang mekanik yang kerap mengandalkan motor Suzuki meski untuk balap liar yang aturannya suka-suka. Read More..

3.03.2010

jupe seker tiger

Jupiter bore up piston tiger ternyata aman2 saja



over bore up pada yamaha jupiter ternyata masih aman dilakukan,

bore up seperti ini bisa dilakukan untuk segala peruntukan,misalnya

untuk balap liar,drag bike versi event resmi,bahkan motor harian....



untuk balap liar biasanya sangat membantu dalam hal kamuflase,misal untuk balap dengan motor sport,atau mesin 2 tak CC besar....



sedangkan untuk event bisa masuk kelas FFA (free for all) karena CC jupiter ber piston Tiger ini masih dalam batas regulasi yaitu : 3,14 X 3,0 kwadrat X 5,8(STROKE UP) = 189CC,masih aman karena biasanya malah pakai piston izumi tiger diameter 65mm


kendala pada mesin korekan pasti ada,mungkin pada noken As yang pasti berisik,templar yang aus,dan sbagainya...



untuk penggantian piston bila masa oversize mudah dilakukan karena tersedia ukuran2 piston sampai ov.100



crankcase dibubut pada bag tempat boring,setang piston diganti yamaha mio untuk mengikuti pen piston yang 16mm,silinder blok juga ditambah daging aluminium pada bagian kamprat nya agar boring besar bisa masuk,begitu juga dengan KOP,libang In di geser mundur menyesuaikan klep dan sudut klep baru....



sedangkan klep hanya dipotong,dibuatkan alur COTTER,dan di hardenering...

untuk kamprat mudah saja,hanya kanibal dari motor yang kamprat nya kelewat molor...




selamat mencoba......


Read More..